DAPATKAN UANG CUMA-CUMA DISINI ..!

Wanita Ini Sukses Berbisnis Aneka Rendang Siap Santap Dengan Modal Rp. 3 Juta

Minggu, 04 Agustus 2013
 Artikel-Ngumpul. Berawal dari modal jutaan rupiah, Retno Andam Sari berhasil mengembangkan bisnis aneka rendang dalam kemasan vakum. Selain rendang, wanita ini juga telah memproduksi produk turunan rendang, yaitu minyak rendang.

"Modalnya Rp3 juta untuk mulai usaha ini," kata Retno kepada VIVAnews di Jakarta, Sabtu 27 Juli 2013.

Ia menggunakan modalnya untuk membeli satu unit mesin vakum dan bahan baku berupa daging dan bumbu. Dengan modal itu, dia mulai berkreasi menciptakan aneka masakan rendang berupa rendang daging potong, rendang daging tacabik atau daging suwir, rendang paru, rendang ayam, dan rendang udang. Dia juga menyediakan rendang khusus vegetarian seperti rendang kentang, rendang nangka, dan rendang pulet hitam atau ketan hitam.

"Harganya bervariasi, mulai dari Rp28 ribu hingga Rp450 ribu, dengan ukuran 100 gram hingga 1 kilogram," kata sarjana desain grafis Universitas Trisakti itu.

Selain itu, dia juga mengembangkan produk turunan rendang, yaitu minyak rendang. Dia berkaca pada minyak cabai dan minyak zaitun yang sering dijual di pasar. Menurutnya, pembeli hanya mengenal dua jenis minyak ini. Jadi, dia sengaja membuat minyak rendang dari tirisan rendang yang sudah jadi. Per botol berukuran 250 cc dibanderol dengan harga Rp50 ribu.

"Minyak rendang ini untuk penambah aroma rendang pada masakan, seperti pada nasi goreng dan pasta," kata dia.

Namun, wanita ini enggan menyebutkan jumlah pasti untung yang dia peroleh per bulannya. "Rata-rata saya dapat untung sebesar 15-20 persen dari penjualan," kata dia.

Bermula dari hantaran

Retno memulai usahanya sejak tahun 2004 silam dengan menggunakan nama anaknya sebagai merek usaha rendangnya, yakni Uni Farah.

Ia mengaku bisnis rendang dalam kemasan yang dia kelola, bermula dari membuat rendang dan mengemasnya dengan tampilan yang berbeda, yaitu dengan stoples. Masakan khas Padang itu dia gunakan sebagai penghantar Lebaran. 

Respon masyarakat saat itu bagus dan menganggap rendang dalam stoples itu unik. Lalu pesanan pun mulai berdatangan meskipun musiman, yaitu hanya bulan Ramadan.

"Tahun kedua, kami berpikir bagaimana cara mengemas rendang supaya aman. Jadi, disitulah saya membuat kemasan vakum supaya lebih mudah dibawa," kata dia.

Akhirnya, dia mulai mengembangkan rendang dalam kemasan ini. Dengan kemasan ini, Retno mengakui bahwa rendang kemasannya lebih bersih, lebih praktis, dan lebih lama disimpan.

"Kalau disimpan di freezer, rendang bisa bertahan selama 6 bulan, disimpan di chiller rendang bisa bertahan selama 3 bulan, dan di suhu ruang, rendang bisa bertahan selama 2-3 minggu," kata ibu yang memiliki dua anak perempuan ini.

Bisnis yang dijalani Retno bukan tanpa rintangan. Ia mengisahkan, semula masyarakat belum bisa menerima rendang dalam kemasannya. Alasannya, masakan berupa daging yang dimasak dengan santan ini, bisa ditemui dengan mudah di setiap tempat. Selain itu, makanan kemasan ini belum dianggap penting.

"Mengenalkan rendang dalam kemasan vakum itu cukup makan waktu, tenaga, dan pikiran. Masyarakat merasa belum perlu adanya rendang dalam kemasan. Selain itu, rendang mudah didapat, misalnya di rumah makan Padang," kata dia

Lama-lama, lanjutnya, masyarakat mulai menerima kehadiran rendang tersebut, bahkan rendangnya ini dipesan untuk bekal seseorang saat naik haji. Ia memang membidik konsumen kelas menengah ke atas sebagai pelanggannya.

"Mereka itu orang yang suka makan masakan tradisional dan suka yang praktis. Makanan beku itu ada chicken nugget dan sosis. Mengapa tidak ada makanan Indonesia yang seperti itu," kata dia.

Wanita ini pun juga mengolah rendang buatannya dengan tungku kayu bakar. "Untuk menjaga kualitas masakan Sumatera Barat," kata dia.

Selain mengolah rendang, wanita ini juga menerbitkan buku "Traveller Rendang." Buku ini berisi tentang jenis-jenis rendang yang ada di Sumatera Barat. "Ada rendang telur, rendang tumbuk, rendang lokan (kerang), dan rendang daun kayu," kata dia.

Tujuannya adalah dia ingin memperkenalkan makanan Indonesia kepada masyarakat, salah satunya rendang.

Toko "Rendang Uni Farah" ini terletak di Perumahan Ciledug I Jalan Pelangi Raya Blok A6/100, Ciledug, Tangerang. Apabila berminat, pembeli bisa berkunjung ke tempat itu atau memesan rendang "Rendang Uni Farah" dengan mengklik situs www.rendangunifarah.com. Dalam situs tersebut, pembeli bisa memesan secara online dengan pembelian minimal satu kilogram.
 
Sumber: (vivanews)

0 komentar:

Posting Komentar