DAPATKAN UANG CUMA-CUMA DISINI ..!

Manusia dan berbagai macam masalahnya

Selasa, 22 Maret 2011
Apakah masalah itu? Ada orang yang mengatakan bahwa masalah itu sebagai suatu yang harus dipecahkan atau dicarikan jalan keluarnya. Sementara itu, ada sebagian juga yang mengartikannya sebagai suatu kesenjangan (gap) antara keharusan dan kenyataan. Sepanjang hidupnya, seorang manusia pasti pernah berhadapan dengan yang namanya “masalah”, apakah berupa adanya kesenjangan atau adanya sesuatu yang harus dicarikan jalan keluarnya. Masalah memang menjadi bagian dari hidup manusia. Jika seorang manusia memiliki masalah artinya dia sedang hidup. Dengan adanya masalah kepribadian seseorang justru akan semakin berkembang melalui usaha belajar.

Prayitno (2003) menyebutkan bahwa sesuatu dirasakan sebagai masalah atau tidak bergantung kepada jawaban tiga pertanyaan berikut :

  1. Apakah sesuatu itu tidak disukai adanya?
  2. Apakah sesuatu itu ingin ditiadakan keberadaannya?
  3. Apakah sesuatu itu (berpotensi) menimbulkan kesulitan dan atau kerugian?

Jika jawabannya adalah “YA” maka jelas sesuatu itu adalah masalah dan masalah manusia sesungguhnya amat beragam, baik dilihat segi jenis, ukuran dan sifat maupun ruang lingkupnya. Ada masalah yang tergolong berat-ringan, besar-kecil, personal-umum, sederhana-kompleks, disadari tidak disadari, dan sebagainya.

Dalam mempersepsi dan memaknai tentang suatu masalah setiap orang akan berbeda-beda. Bagi seseorang, sesuatu itu bisa saja dianggap masalah, sementara bagi orang lain bukan masalah, atau sebaliknya. Demikian juga, bagi seseorang sesuatu itu merupakan masalah kecil atau ringan, tetapi dipersepsi dan dimaknainya sebagai suatu masalah yang berat dan besar atau justru sebaliknya.

Terkait dengan masalah-masalah psikologis yang dihadapi individu, pada umumnya individu yang bersangkutan kurang atau bahkan sama sekali tidak menyadarinya Misalkan, orang yang sombong kadang-kadang tidak menyadari kesombongannya, demikian juga orang yang malas kadang-kadang tidak menyadari kemalasannya, sehingga cenderung untuk membiarkannya dan menjadi semamin kronis. Berbeda dengan masalah yang bersifat fisik, jika seseorang mendapatkan masalah fisik, misalnya dia mengalami sakit perut, orang itu dengan mudah menyadari bahwa dirinya mempunyai masalah dengan perutnya, sehingga dia berupaya untuk segera menghilangkannya dengan cara membeli obat atau datang ke dokter, misalnya.

Secara garis besarnya, masalah-masalah yang dihadapi individu bersumber dari dua faktor, yaitu faktor dari dalam diri individu sendiri dan faktor lingkungan. Ketika kehidupan masih relatif sederhana, masalah-masalah yang muncul pun cenderung bersifat sederhana, namun sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia yang serba modern seperti sekarang ini, masalah-masalah yang muncul pun tampaknya semakin kompleks, termasuk di dalamnya masalah yang berkaitan dengan psikologis.

Bagaimana mengatasi masalah? Upaya untuk mengatasi masalah-masalah atau mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi dapat dilakukan melalui berbagai cara, baik yang dilakukan sendiri maupun melaui bantuan orang lain. Bantuan orang lain biasanya diperlukan manakala masalah yang dihadapinya dianggap terlalu berat dan sudah tidak mungkin lagi ditanggulangi oleh dirinya sendiri. Meski menggunakan jasa bantuan orang lain, keputusan dan aktivitas penyelesaian masalah sebenarnya terletak pada individu yang bersangkutan.

Beberapa tips untuk menyelesaikan masalah :

  1. Bersikap realistis dan objek terhadap sesuatu yang dianggap masalah sehingga bisa melihat masalah secara proporsional.
  2. Jika Anda banyak menghadapi menghadapi, urutkan masalah-masalah tersebut berdasarkan skala prioritas penanganannya. Masalah-masalah yang dipandang ringan dan dapat diatasi sendiri secara cepat, segeralah selesaikan, kemudian coret dari daftar urutan masalah Anda. Jika menghadapi satu atau beberapa masalah yang dianggap berat, maka pikirkanlah apakah masih mungkin diselesaikan sendiri atau perlu bantuan pihak lain.
  3. Jika Anda menganggap masalah itu masih bisa ditanggulangi sendiri, gunakanlah cara-cara rasional dan logis (ilmiah) untuk menyelesaikannya. Permasalahan yang diselesaikan melalui cara-cara irrasional mungkin hanya akan menghasilkan kegagalan dan semakin memperparah keadaan.
  4. Jika Anda memandang perlu bantuan pihak lain, carilah orang yang tepat dan dapat dipercaya. Kesalahan dalam menentukan pihak orang lain untuk dilibatkan dalam masalah Anda, mungkin malah semakin menambah beban masalah Anda.
  5. Belajarlah kepada orang-orang yang telah berhasil menyelesaikan masalah-masalah yang serupa dengan masalah Anda dan temukan kunci suksesnya dalam menyelesaikan masalah
  6. Kesabaran dan kesungguhan Anda dalam menyelesaikan setiap masalah menjadi penting, karena mungkin apa yang Anda usahakan tidak langsung dapat menghasilkan penyelesaian secara cepat. Dengan kata lain, upaya penyelesaian masalah tidak seperti makan cabe rawit, begitu dimakan terasa pedasnya di lidah, dalam hal ini perlu waktu dan proses.
  7. Tentunya Anda harus tetap berdoa memohon pertolongan yang Maha Kuasa, sebagai kekuatan spiritual Anda, dan yakinkan dalam diri Anda bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya dan tuhan tidak akan memberikan masalah kepada seseorang diluar kemampuannya.

Singkatnya, bahwa dalam menyelesaikan suatu masalah dibutuhkan kecerdasan intelektual, emosional, sosial dan spiritual.

Untuk kepentingan teknis bimbingan dan konseling di sekolah, Prayitno, dkk. telah berhasil membuat sebuah inventori untuk melacak masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa (konseli) yang dikenal dengan Alat Ungkap Masalah (AUM). Alat ini akan membantu untuk memahami kemungkinan-kemungkinan wilayah masalah yang dihadapi siswa (konseli), sehingga bantuan yang diberikan konselor akan jauh lebih efektif.

0 komentar:

Posting Komentar