DAPATKAN UANG CUMA-CUMA DISINI ..!

400 Pendukung Akan Hadir di PN Jaksel

Rabu, 15 Juni 2011

Kepala Polda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Sutarman, memperkirakan para pendukung terdakwa kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir akan memadati Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Jumlahnya diperkirakan mencapai 400 orang.

Kami perkirakan dari wilayah Surabaya, Solo, dan sekitarnya maksimal 400 orang.
-- Irjen Sutarman

"Kami perkirakan dari wilayah Surabaya, Solo, dan sekitarnya maksimal 400 orang," ujar Sutarman, Rabu (15/6/2011), di Polda Metro Jaya.

Sutarman mengatakan, polisi tidak akan melarang para pendukung Ba'asyir menonton jalannya sidang amir Jamaah Anhorut Tauhid (JAT) tersebut. "Ini terbuka untuk umum, bebas semua bisa masuk," ungkap Sutarman.

Namun, dia mengingatkan bahwa polisi akan memasang metal detector dan juga melakukan penggeledahan badan mengantisipasi barang-barang yang berpotensi mengancam.

"Barang-barang seperti senjata tajam pasti akan dilarang. Selama tidak membawa itu, silakan saja masuk tapi harus disesuaikan juga dengan kapasitas ruang sidang," tuturnya.

Terkait dengan antisipasi massa pendukung Ba'asyir yang membludak dan berasal dari berbagai wilayah di luar Jawa, Sutarman menjelaskan Polda Metro Jaya bekerja sama dengan polda di wilayah lain.

Seperti diberitakan, jaksa penuntut umum (JPU) menuntut hukuman seumur hidup kepada Abu Bakar Ba'asyir. JPU menganggap Abu Bakar Ba'asyir mengetahui dan terlibat dalam pelatihan militer di pegunungan Jalin Jantho, Aceh.

Vonis terhadap Ba'asyir akan dibacakan majelis hakim yang diketuai Herry Swantoro pada Kamis (16/6/2011) di PN Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya. Sebanyak 3.831 personel pasukan pengamanan yang terdiri dari 2.886 personel Polda Metro Jaya, 395 personel TNI, dan 550 personel Mabes Polri disiagakan di lokasi pengadilan.

Kendaraan taktis dan penembak jitu (sniper) juga turut disiagakan. Pengamanan tidak hanya dilakukan di Jakarta, tapi Polda-polda di sejumlah daerah juga bersiaga mengantisipasi teror dilakukan di luar wilayah Jakarta. KOMPAS.com

0 komentar:

Posting Komentar