DAPATKAN UANG CUMA-CUMA DISINI ..!

Djoko: Tidak Ada Opsi Kongres Gagal!

Selasa, 07 Juni 2011

Kongres Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Kongres PSSI) dijadwalkan akan digelar pada 30 Juni 2011 di Solo, Jawa Tengah. Penetapan waktu kongres ini terbilang mepet. Pasalnya, di dalam surat FIFA disebutkan apabila kongres tidak bisa digelar, maka tanggal 1 Juli 2011 Indonesia otomatis terkena sanksi.

Pertanyaannya, mengapa Komite Normalisasi (KN) melakukan kongres dalam waktu yang mepet dengan tenggat dari FIFA? Anggota KN, Djoko Driyono, mengungkapkan alasannya. Menurut Djoko, KN sama sekali tidak memiliki opsi lain dalam Kongres PSSI kali ini. Kongres itu harus berjalan lancar. "Kami tidak punya opsi bahwa ini akan gagal," ujar Djoko, Senin (6/6/2011) di kantor Sekretariat PSSI, Senayan.

Djoko menerangkan bahwa pemilihan waktu yang berdekatan dengan batas waktu dari FIFA itu merupakan suatu tantangan dalam menjawab keraguan banyak pihak. "Seolah-olah kita telah investasikan keraguan pada diri kita dan itu harus dihindari. Jadi, semua orang akan berpikir untuk menyukseskan kongres ini," katanya.

Djoko melanjutkan bahwa hal itu wajib dilakukan lantaran ancaman sanksi dari FIFA kepada Indonesia tidaklah main-main. "Dalam surat FIFA, kalau kongres itu tidak dilakukan lagi, otomatis langsung suspend. Enggak ada lobi-lobi," ucapnya.

Sebelumnya, FIFA mengeluarkan keputusan terkait kisruh yang terjadi dalam Kongres PSSI pada tanggal 20 Mei 2011. Ketika itu, kongres yang turut dihadiri perwakilan FIFA terhenti karena deadlock. Banyak peserta PSSI yang masih berkeras mempertanyakan alasan penganuliran pencalonan George Toisutta dan Arifin Panigoro dalam bursa calon ketua umum PSSI.

Indonesia nyaris terkena sanksi tidak boleh ikut serta dalam setiap pertandingan FIFA. Namun, FIFA rupanya masih memberikan harapan kepada Indonesia dengan memberikan tenggat waktu hingga 30 Juni untuk melaksanakan kongres. Jika kembali gagal, maka Indonesia otomatis langsung terkena sanksi dari FIFA. KOMPAS.com

0 komentar:

Posting Komentar