DAPATKAN UANG CUMA-CUMA DISINI ..!

Jika Tahu Mr A, Ungkapkan ke Publik

Kamis, 02 Juni 2011

Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia Sebastian Salang menilai penyebutan Mr A oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan hanya membuat citra Partai Demokrat semakin buruk di mata masyarakat.

Kalau tidak dijelaskan, persepsi masyarakat bisa apa saja.

Menurutnya, jika memang sudah diketahui siapa orang yang diduga mempunyai keinginan untuk menghancurkan Demokrat tersebut sebaiknya diungkapkan secara terbuka kepada publik. "Karena kalau mereka membiarkan segala bentuk isu dalam bentuk SMS-SMS atau apa pun yang diduga dikendalikan oleh Mr A itu, dan tidak bisa diungkapkan secara jelas orangnya, maka tentu saja pembusukan terhadap Demokrat akan terus berlangsung," ujar Sebastian ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (3/6/2011).

Selain itu, lanjut Sebastian, dengan hanya menyebutkan inisial tanpa dijelaskan siapa dia, akan timbul kesan hanya sekadar menuduh. "Kalau tidak dijelaskan, persepsi masyarakat bisa apa saja. Bahkan, tidak salah jika nanti masyarakat akan mikir kalau mereka hanya nyari kambing hitam dari segala persoalan yang mereka hadapi," tambahnya.

Oleh karena itu, lanjut Sebastian, sebagai bentuk tanggung jawab, Demokrat harus berani secara gamblang mengungkapkan siapa Mr A. Setelah diungkapkan, menurut Sebastian, proses klarifikasi pun harus dilakukan agar pernyataan tersebut dapat ditemukan kebenarannya.

"Itu sebagai bentuk pertanggungjawaban. Nanti kan ada proses klarifikasi dan dari pihak yang dituduh juga bisa mengklarifikasi dengan hak jawabnya. Agar semua jelas, tidak kayak sekarang yang terkesan hanya melempar isu saja," tukasnya.

Sebelumnya, Wakil Sekjen Demokrat Ramadhan Pohan menyebutkan ada seseorang berinisial Mr A yang ingin menghancurkan partainya. Dia mengatakan, Mr A adalah politikus lama, tetapi merupakan orang baru dalam isu-isu politik belakangan ini. Akan tetapi, Ramadhan tidak menjelaskan secara rinci indikasi-indikasi lebih lanjut mengenai siapa dan bagaimana serangan Mr A tersebut ke partainya.

"Kami menyesalkan, Partai Demokrat tidak pernah menzolimi partai lain. Kami enggak pernah mengintervensi partai lain. Tapi kebalikannya, sekarang kami malah diobok-obok walaupun gagal," kata Ramadhan di Gedung DPR, Jakarta. KOMPAS.com

0 komentar:

Posting Komentar