DAPATKAN UANG CUMA-CUMA DISINI ..!

Golkar: Demokrat Panik

Jumat, 03 Juni 2011

Partai Golkar tak mau ambil pusing dengan opini yang dibentuk oleh salah seorang politisi Demokrat, Ramadhan Pohan, tentang Mr A yang disebut-sebut sebagai pihak yang ingin menghancurkan Demokrat dengan mengirimkan pesan singkat (SMS) gelap yang menyerang pribadi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Partai Demokrat sendiri. Bergulirnya inisial Mr A menimbulkan berbagai spekulasi siapa politisi yang dimaksud dan dituding ingin menghancurkan Demokrat. Politisi Golkar Bambang Susatyo mengatakan, pihaknya meminta para politisi Demokrat tidak asal bicara meski sekarang masih dalam keadaan panik.

"Paling-paling kita hanya bisa berdoa semoga mereka segera menyelesaikan internal problemnya. Sebagai orang luar, kita tentu tidak tahu masalah-masalah seperti yang ada dalam SMS tersebut. Yang paling tahu adalah orang dalam sendiri," katanya kepada wartawan, Jumat (3/6/2011)

Bambang juga meminta Partai Demokrat segera memperingatkan Ramadhan mengenai pernyataannya terkait kasus mantan Bendahara Umumnya M Nazaruddin ke publik dan pengungkapan inisial Mr A yang disebut mengirimkan SMS terkait staf ahli Presiden Daniel Sparringa serta kecurangan 80 juta suara pemilu legislatif dan pemilu presiden. Pasalnya, Bambang mengatakan, pernyataan Ramadhan tentang Mr A tersebut membuat publik bertanya-tanya dan menaruh rasa curiga kepada politisi berinisial A, termasuk ke sejumlah petinggi Golkar yang berinisial A.

"Contoh perilaku cara-cara berpolitik buruk kembali dipertontonkan. Partai Demokrat harus tegas terhadap kader yang melempar isu dan menuding ada tokoh berinisial A tanpa fakta. Kalau dia punya fakta, kenapa tidak langsung saja tunjuk hidung dan laporkan ke pihak berwajib. Bukannya berkelit dan berkilah," tambahnya.

Bambang menilai pernyataan Ramadhan itu hanyalah pengalihan isu dari kasus internal Demokrat yang berawal dari kasus dugaan suap Sesmenpora. Menurutnya, pernyataan itu mencoba menghadirkan kambing hitam dan menebar fitnah terhadap politisi yang kebetulan berinisial A. Golkar memahami bahwa Demokrat dalam keadaan panik. Namun, Bambang tak sepakat bila internal Demokrat malah menggulirkan pernyataan yang menuding pihak lain.

"Bahkan ada kader Demokrat menyebut tokoh itu bermodal besar. Apa urusannya? Jelas tampak mereka masih hijau dalam berpolitik. Jujur saja, kita sebenarnya malas berkomentar. Sebab, kalau kita ngeladeni orang panik, sama bodohnya. Politisi yang memiliki inisial A kan banyak," ujar anggota Komisi Hukum DPR ini. KOMPAS.com

0 komentar:

Posting Komentar