DAPATKAN UANG CUMA-CUMA DISINI ..!

Kaligis Dinilai Bohong Soal Kesehatan Nazar

Rabu, 24 Agustus 2011

Kuasa hukum Nazaruddin, OC Kaligis, dinilai telah berbohong soal kondisi kesehatan dan tekanan mental terhadap tersangka kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games tersebut.

Hal tersebut disampaikan oleh dr. Anton Castilani selaku Kepala Tim Pemeriksaan dan Perawatan Kesehatan Tahanan KPK untuk Muhammad Nazaruddin. Anton menilai, ucapan Kaligis yang mengutip pernyataan dr. Handoko, selaku dokter kejiwaan untuk Nazaruddin, tidak pernah terjadi.

Pekan lalu Kaligis mengutip pernyataan Handoko bahwa mental Nazaruddin akan hancur jika dalam seminggu tidak dipindahkan dari Rumah Tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Kaligis enggan menjelaskan penyebab tertekannya mental Nazaruddin itu.

"Dia (dr Handoko) mengatakan kalau seminggu tidak dipindah, ini mentalnya hancur sehingga tidak ada gunanya dia (Nazaruddin) diperiksa," kata Kaligis (22/8/2011).

Pernyataan Kaligis itu berbeda dari keterangan Anton. Anton mengungkapkan bahwa Handoko tidak pernah berkata demikian. Tekanan mental yang dialami Nazaruddin, kata Anton, masih dalam batas normal.

"Saya sudah konfirmasi ke seluruh tim termasuk ke Pak Handoko, tidak pernah ada pernyataan seperti itu dari dr. Handoko. dr Handoko tidak pernah bicara seperti itu kepada kuasa hukum," kata Anton saat dihubungi wartawan, Rabu (24/8/2011).

Hasil pemeriksaan kejiwaan Nazaruddin itu, lanjut Anton, tidak hanya dilakukan oleh Handoko. "Ketika Bapak Handoko melakukan pemriksaan ditemani anggota tim yang lain," ucapnya.

Anton juga mengatakan bahwa tim dokter tidak pernah merekomendasikan agar Nazaruddin dipindahkan dari Rutan Mako Brimob. "Semua tahanan pasti stres lah, stresnya semua tahanan, tapi kita tidak pernah merekomendasikan pindah rumah tahanan," ujarnya.

Selain itu, berdasarkan hasil pemeriksaan, Anton tidak menemukan tanda-tanda bahwa Nazaruddin mengalami intimidasi baik secara fisik maupun mental. Kondisi mental yang dialami mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu juga tergolong normal.

Setelah tertangkap di Cartagena, Kolombia, Nazaruddin mendekam di Rutan Mako Brimob dengan penjagaan ketat. Tim kuasa hukumnya mengatakan, mantan politisi Partai Demokrat itu mengalami intimidasi dan tekanan mental sehingga perlu pindah tahanan. KOMPAS.com

0 komentar:

Posting Komentar