Indonesia dipatok pada peringkat ketiga setelah Inggris dan AS. Inggris, peringkat kedua disebut memiliki komunitas Facebook 24,1 juta orang. AS pada peringkat pertama dengan Facebook lovers sebanyak 118,7 juta orang. Indonesia, peringkat ketiga berada di atas sejumlah negara maju seperti Perancis, Italia, Kanada, dan Spanyol.
Ditaksir, registered users di Indonesia yang menggunakan Facebook berjumlah 22,7 juta orang. Saya asumsikan, mungkinkah jumlah ini adalah bagian dari mitos 30 hingga 40 juta kelas menengah Indonesia. Bagi yang senang statistik, informasi ini menarik buat bahan kajian.
Arti peringkat itu bermakna multi-tafsir. Indonesia menjadi negara terbesar ketiga multimedia user. Bisa juga, jutaan generasi mudanya ngabisin banyak waktunya dengan Facebook. Di kantor, di rumah, di warnet, mobile, pub, cafe, dll. Facebook benar-benar menjadi pandemi. Kata kawan saya, "I don't know whether you are lucky being the fourth most populous nation on earth or feel stressful because of that."
Karenanya, bagi yang sinis, peringkat ketiga adalah wajar. Net-populasi sebanding dengan bertambahnya pecinta multimedia. Wong, saban jam ribuan
Bagi saya, ambil positifnya. Data itu menunjukkan jika Indonesia adalah potensial menjadi the world’s
Yahoo Net-index Study yang dirilis tahun ini, menempatkan Indonesia sebagai yang terdepan dalam "online
Masalahnya, di sela rasa bangga itu juga, terselip kekhawatiran luar biasa. Pakem umum, di mana ada pertumbuhan pasti ada pergolakan. Di mana ada gula, di situ ada semut. Facebook yang berjamur juga memudahkan tumbuhnya kejahatan dan deviasi moral. Kita sudah menyaksikannya kini. Dan kita akan terus menyaksikan kasus-kasus kriminal terkait dengan penyalahgunaan multimedia. Semoga kita pun dapat menemukan antidot-nya.
0 komentar:
Posting Komentar